[o] The Beginning

Timeline :First RP, Pagi Hari . Awal ajaran tahun baru

-------------------------------------

Ini tahun kedua Ryu sebagai siswa , ia kini merupakan murid tahun kedua di Junior élève du secondaire. Gedung yang cukup megah dengan dihiasi oleh tanaman hijau. Sekolah yang menjadi tempat Ryu menimba ilmu dan sihirnya.

Ryu sendiri juga mempunyai peran ganda disekolah ini selain sebai murid bangsawan yaitu sebagai understaff yang hanya diketahui oleh segelintir orang. Orang yang menjadga kedamaian akademi ini baik dari jalan depan mauoun belakang.

Kini Ryu melangkahkan kakinya memasuki wilayah sekolah, beberapa pasang mata menatapnya. Murid yang sudah mengenalnya memberikan salam yang hanay dibalas oleh Ryu dengan senyuman.

Ia kemudian memberikan salam kepada orang yang sudah sangat dikenalnya.

"Quint, selamat pagi." Sapa Ryu kepadanya.

Quintz yang sedang asyik jalan-jalan sambil menyapa murid menoleh pada asal suara yang memanggilnya. ia tersenyum jahil pada orang itu

"Ryu-kun,selamat pagi. hari yang cerah kan?"ia mengedip pada Ryu.

"bagaimana tugas-tugasmu?"ia nyengir nakal

"Iya."

"Quint , jangan membicarakan hal tersebut disini." Ucap Ryu dengan nada sok dewasa

"Tapi tenang saja , tugasku sudah beres."

"Bagaimana dengan liburanmu?"

Quintz nyengir nakal. Ia mengajak Ryu ngobrol sambil jalan.

"liburanku?seperti biasa..hahahahahaha,"ia tertawa riang.

"Bagaimana kabar kakekmu?masih cerewet ya?hhh..."ia menghela nafas dalam-dalam.

"kadang aku merasa ia kelewat keras sama kamu..."

" Sudah menemukan calon istri belum? Aku ingin melihat wanita mana yang tahan dengan kejailanmu." Balas Ryu sambil tertawa.

"Tambah cerewet . Ia bahkan mengatur makananku dan liburanku hanya diisi oleh latihan."

" Tapi uang jajanku bertambah lho. "

"Harusnya kau mampir ke Villaku, pasti kakek akan mengurangi latihanku." Ucap Ryu sambil nyengir.

Quintz tertawa. Calon Istri? ia tak pernah memikirkan itu. Ikuti saja arus kehidupan..jodoh nggak akan kemana

"bertambah?enak tuh!"komentarnya Quintz santai

"ke villa?villa mu?masa hanya karena itu?memang kakek takut sama aku ya~~~?"tanyanya jahil.

"Iya, mau kutraktir? Harusnya sih kau yang mentraktirku. "ucap Ryu sambil tertawa iseng.

" Iya. Tidak sih, setidaknya pasti aku disuruh untuk menemanimu, jadi waktu latihanku pasti berkurang."

"Oh ya, tahun ini ada "tugas'' apa?"

Quintz melirik Ryu lalu tersenyum

"belum ada yang bagus...sekarang nikmati saja dulu sekolahmu....."kata Quintz santai. Ia mebetulkan kacamata dan menyapa murid lain di sana dengan usil.

"nggak cari pacar?"

" Kalau begitu bagaimana , kalau hari ini aku mentraktirmu di kota. Mumpung ada waktu senggang."

"Tidak, gadis-gadis disini hanya suka pada statusku ."

"Kau sendiri juga harusnya mencari pacar."

"waahhhh...ada yang mau traktir aku nih!!!!!!"seru Quintz riang. ia menepuk-nepuk bahu Ryu senang

"pacar??ahahahahaha.....iya ya~~~~~tapi aku nggak tertarik sama yang begituan..."jawabnya santai.

"harusnya kau..nikmati masa mudamu~~"lanjutnya sambil nyengir nakal

"Kau ingin makan dimana?"

"Aku juga tidak tertarik, lagipula lebih nyaman sendiri. Tidak perlu melaporkan apa yang kita lakukan."

"Aku sudah menikmatinya kok. Lagipula harusnya aku yang berkata seperti itu."

"Hari ini ada penyambutan siswa baru kan?"

Quintz baru sadar akan ada penyambutan siswa baru. raut wajahnya berubah malas

"ah....malas.....aku mau main saja~~~~~"keluh Quintz.

"apa aku lari lagi ya....?"gumamnya. Tahun lalu ia juga kabur ke Fatalite City pada saat pelantikan Siswa baru,dan itu membuat guru-guru serta under staff panik

"Quintz ,jangan berpikir untuk melakukan itu lagi."

"Atau kau akan kubuat lumpuh hingga acara dimulai."

"Tahun lalu kau sudah sangat merepotkan tahu, semua orang kelimpungan mencarimu."

"Lagipula kau hanya perlu membaca teks saja. BUkan tugas yang sulit bukan."

Quintz merengut kesal. ia malas menghadiri upacara penerimaan murid baru.

"a~~~~h...aku mala~~~s " katanya kesal.

"Aku ingin makan es krim vanilla......"katanya.

"ah!! bagaimana PR mu?"

"Quintz , kau ini kan kepala sekolah."

"Kalau begitu selesai upacara kita kabur ke kota dan aku akan mentraktirmu es krim vanilla berapapun yang kau mau."

"Prku sudah selesai, aku ini kan murid teladan. Jadi kau tenang saja." Jawab Ryu sambil tertawa ringan.

"Kau sendiri membawa kertas pidatonya ridak?"

"buat saja belum!!!"katanya santai

Ia berpikir akan berkata apa nanti pada saat pidato. Sepatah kata...selamat datang atau...

"..atau aku asal bicara..?"

"Quintz, kau ini..."

"Mungkin lebih baik aku membuatmu sakit sehingga kau tidak perlu pidato."

"Kau ingin sakit apa?"

Quintz menatap Ryu ngeri.

"ogaaaaah!!!!kalau sakit aku nggak bisa ke City!!!!!ogaaaaah!!!!"protesnya

"kau mau aku tepar,ya?!!!!bisa-bisa dipaksa minum obat!!!"lanjutnya sedikit histeris

"Nanti selesai upacara aku akan menyembuhkanmu."

"jadi nanti kau istirahat di Infimary dulu."

"Begitu selesai upacara aku akan menyusulmu kesana dan menyembuhkanmu. Jadi kau tenang saja."

"nah sekarang kau ingin sakit apa?"

Quintz lalu terkekeh pelan.

"dont worry..i think i will come to..ceremony...''ujarnya nyengir

"Terserah kau saja."

" Tapi jangan membuat kacau atau aku akan membuatmu tidak bisa bergerak."

"Intinya, sehabis upacara kita kabur ke kota. Berarti kita berdua bolos ya?""

"kok aku jadi kepsek jahat ya???"komentar Quintz.

"Aku ini kepsek,menjerumuskan murid..apa kata dunia?ya....kata dunia itu......dasar!!!ahahahahahahahahahahaha!!!"ia berceloteh riang layaknya bocah 5 tahun . tak terlihat kalau dia itu kepala sekolah

"Kau memang jahat kok."

"Waktu pertama kali bertemu denganmu kau sudah membuatku menangis." ucap Ry usambil tertawa lebar, mengingat kenangan masa lalu mereka.

"Tidak masalah, lagipula aku tidak menganggapmu sebagai kepala sekolah, buktinya aku tidak pernah memanggilmu kepala sekolah."

Quintz tertawa lebar

"Ayo..ketempat upacar..."ia mengedipkan mata pada Ryu jahil. Ia punya rencana usil kali ini

"Kau tidak akan mrmbuat masalahkan?" Tanya Ryu curiga sambil mengikuti langkah kaki Quintz.

"Jika kau membuat masalah maka aku akan membuatmu berakhir di ruang kesehetan."

" Jadi jangan coba-coba untuk membuat kekacauan ya."